Dendang Nusantara:
Akhir-akhir
ini bangsa Indonesia banyak diterpa dengan isu-isu berita yang menjadi viral
dan kontroversial, bukan karena kehebatan dari si penulis dalam merangkai
sebuah kata menjadi kalimat yang mampu menginspirasi jutaan masyarakat
Indonesia, melainkan berita yang menjadi viral dan kontroversial tersebut
berisikan berita hoax atau kebohongan yang menimbulkan kebencian, hujatan, dan
perpecahan antar sesama anak bangsa, Berita-berita hoax tersebut biasanya tidak
jelas dari mana refrensi berita, siapa penulis, pengelola, redaksional dan
tidak bisa dipertanggungjawabkan pula keasliannya.




       Kurangnya budaya membaca ditenggarai
menjadi salah satu penyebab cepatnya beredar berita bohong atau hoax di
masyarakat.[1] Kebanyakan,
pembaca berita digital di Indonesia hanya membaca kalimat awal  dari sebuah berita digital tanpa mau membaca
secara keseluruhan tulisan bahkan diperparah lagi sebagian masyarakat kita
hanya membaca judul berita dan komenannya saja yang mereka anggap sudah cukup
untuk mendeskripsikan secara keseluruhan sebuah berita. Dengan bermodalkan informasi
yang hanya judul maupun kalimat awal mereka dengan cepat menyebarkan berita
secara berantai dari mulut kemulut dan yang tidak bisa kita pungkiri lagi sejak
dahulu penyebaran informasi bangsa kita lebih gemar dengan cara lisan bukan
dengan tulisan jadilah berita berisi kebohongan dengan cepat menyebar dan
diyakini keakuratannya tanpa mau mencari lebih dahulu keasliannya.




Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Achmad
Muhibbin Ketua pengurus cabang NU Surabaya beliau mengatakan perkembangan
informasi sosial yang tumbuh pesat kini menjadi sumber informasi masyarakat,
namun sayangnya. Masyarakat kita belum memiliki kemampuan menyerap informasi
yang valid, dan mengetahui ciri-ciri berita hoax, dan konsekuensi
penyebarannya.[2]
Berita Hoax jika diibaratkan virus yang mematikan namun tidak terdeteksi yang
jika didiamkan efeknya akan menimbulkan perpecahan dan kegaduhan yang luar
biasa besar  bagi bangsa ini dikemudian
hari dalam bermasyarakat dan bernegara. Menanggapi isu ini MUI selaku panutan
umat islam di Indonesia yang didengar dan dijalankan setiap fatwanya akan mengkaji
untuk menerbitkan fatwa penerbitan berita bohong atau hoax yang memperburuk
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam waktu dekat ini[3].




Isu berita Hoax ini sudah menjadi isu
nasioanal dan banyak sudah masyarakat yang resah akan penyebarannya, untuk
itulah kota Bandung bersama 8 kota lainnya akan mendeklarasikan masyarakat
anti-“hoax”  di kota Bandung sendiri Kang
Emil selaku walikota Bandung akan turut hadir dalam pendeklarasian melawan
berita hoax tersebut lebih lanjut beliau mengatakan kegaduhan sering terjadi dikarenakan
dis-informasi yang menyebabkan perpecahan lingkungan keluarga, masyarakat hanya
karena informasi beredar secara luas lewat digital yang keasliannya banyak
diragukan, kemurniannya banyak dipalsukan[4]




Akhirnya,
untuk menanggapi isu yang sedang tren di bangsa kita Berikut kami berikan
beberapa Tips Melihat Informasi yang Valid dari Berita Digital sebelum anda
menyebarkan keteman-teman sanak famili maupun kolega anda, semoga bermanfaat :








1)   Cek
terlebih dahulu identitas dari situs tersebut seperti melihat siapa nama
penulisnya, editor, pengelola berita, alamat kantor berita dan redaksionalnya
yang biasanya tersedia di akhir atau paling bawah sebuah berita online;


2)   Lihat
terlebih dahulu track record dari berita online tersebut seperti sudah berapa
lama berdiri, apakah pernah bermasalah sebelumnya dengan pemberitaan dimasa
yang lalu dan sebagainya yang menurut anda mampu menyakinkan anda bahwa situs
itu bukan abal-abal;


3)   Baca
isi dari keseluruhan berita jangan hanya membaca judulnya saja, ingat judul
bisa saja mengecoh pembaca;


4)   Jangan
hanya membaca satu alamat berita online saja, upayakan untuk mencari refrensi
berita lainnya seperti koran, berita tv maupun dari berita online lainnya yang
sudah terpecaya terkait dengan berita yang sama;


5)   Dan
yang terakhir gunakan penalaran anda dalam menanggapi sebuah berita kontroversial
jangan mau termakan dengan commen-commen akun yang kebanyakan tidak jelas pula
identitasnya dan bisa dipastikan itu adalah akun robot yang dibuat untuk sebuah
tujuan tertentu.







          








                [1] Diakses dari
https://m.tempo.co/read/news/2017/04/058832705/penyebab-berita-hoax-beredar-masyarakat-kurang-banyak-baca
05 Januari 2017 Pukul 14:00 WIB




                [2] Diakses dari
https://m.tempo.co/read/news/2017/01/05/058832765/hindari-berita-hoax-nu-ajak-masyarakat-perbanyak-literasi
Tanggal 05 Januari 2017 Pukul 13:45 WIB




                [3] Di akses
dari m.metrotvnews.com/play/2017/01/05/638018 Tanggal 5 Januari 2017 Pukul
14:05 WIB




                [4]Diaksesdarihttps://regional.kompas.com/read/2017/01/04/14510501/ridwan.kamil.bandung.ikut.deklarasi.masyarakat.anti-.hoax.