Kutacane (19/10/2014) pas sewaktu pulang kampung libur
smester genap ada keinginan buat mendengar radio iseng-iseng mau dengar
hist terbaru lagu daerah di kampungku Kutacane, terdengar suatu suara
yang sangat merdu dan setiap harinya selalu di putar di salah satu Radio
terkemuka di kampungku, usut punya usut ternyata lagu itu berjudul Rere
ma na Rere dari Madina (Mandailing natal) yang mana menceritakan
kesedihan seorang wanita yang akan menikah, berikut akan saya sajikan
lirik dan versi bahasa Indonesianya!
NB : Klik sekali iklan Adsensenya ya teman-teman, dengan mengklik iklan tersebut tandanya anda mendukung blog ini update setiap harinya. Yang pasti Gratis
Rere au baya narere silalat kian disugumurung
(malang sungguh malang diriku daun-daun kupetik makin tinggi)
Kehe ma au nakehe salamat tinggal madihamu
(pergilah aku kan pergi selamat tinggal kalian semua)
Rere au baya narere silalat kian disugumurung
(malang sungguh malang diriku daun-daun kupetik makin tinggi)
Kehe ma au nakehe salamat tinggal madihamu
(pergilah aku kan pergi selamat tinggal kalian semua)
Tinggal mabaya bilik podoman
(tinggallah peraduan masa kecil )
Sangape paccur paridian
(atau perigi pemandian)
Ilu nimata namar saburan
(air mata mengalir berhamburan)
Nagiot mengayunkon habujingan
(yang akan segera menghanyutkan kegadisan)
Rere au baya narere silalat kian disugumurung
(malang sungguh malang diriku daun-daun kupetik makin tinggi)
Kehe ma au nakehe salamat tinggal madihamu
(pergilah aku kan pergi selamat tinggal kalian semua)
Sian menek lopus mangoda
(sejak kecil hingga dewasa)
Dohot damang dainang auboru enjengan
(aku dimanja ayah dan ibuku)
Sanari au giot kehe lakka matobang
(sekarang aku akan pergi melangkah jauh)
Namdapotkon jodoh nasian Tuhan
(menghampiri jodoh yang datang dari Tuhan)
Salamat tinggal ma damang dainang
(selamat tinggal wahai ayah-ibuku)
Sanga pedongan nadua tolu
(juga sahabat yang dua tiga)
Moofkan hammu sagalo kasalahan
(maafkan segala kesalahanku)
Anso borkat umur mangolu
(biar berkat umur selama hidup)
Intro..
Bulung ait na dungdung
(daun ait kian tinggi)
Na madungdung tu bonana
(kian tinggi dari akarnya)
Totop doi baya Au maulungung
(aku ingat teman dan tempat aku lahir dan dibesarkan)
Taringot holong ni ama ina
(teringat kasih sayang orang tua)
Rere au baya narere silalat kian disugumurung
(malang sungguh malang diriku daun-daun kupetik makin tinggi)
Kehe ma au nakehe salamat tinggal madihamu
(pergilah aku kan pergi selamat tinggal kalian semua)
Sian menek lopus mangoda
(sejak kecil hingga dewasa)
Dohot damang dainang auboru enjengan
(aku dimanja ayah dan ibuku)
Sanari au giot kehe lakka matobang
(sekarang aku akan pergi melangkah jauh)
Namdapotkon jodoh nasian Tuhan
(menghampiri jodoh yang datang dari Tuhan)
Salamat tinggal ma damang dainang
(selamat tinggal wahai ayah-ibuku)
Sanga pedongan nadua tolu
(juga sahabat yang dua tiga)
Moofkan hammu sagalo kasalahan
(maafkan segala kesalahanku)
Anso borkat umur mangolu
(biar berkat umur selama hidup)